TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memperkirakan peningkatan mobilitas akan terjadi pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Karena itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan situasi tersebut perlu diimbangi dengan pengaturan protokol kesehatan yang ketat.
"Berdasarkan hasil survei Balitbang Kemenhub Untuk wilayah Jawa Bali yang diperkirakan akan melakukan perjalanan sekitar 19,9 juta, sedangkan Jabodetabek 4,45 juta," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin, 25 Oktober 2021. Ia mengatakan tanpa protokol yang ketat, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko penyebaran kasus.
Atas kondisi tersebut, Luhut mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memberi arahan agar jajarannya segera mengambil langkah dan kebijakan. Dengan demikian, harapannya tak ada peningkatan kasus akibat libur Nataru.
Luhut menegaskan bahwa pemerintah belajar dari banyak negara yang melakukan relaksasi aktivitas masyarakat dan protokol kesehatan, kemudian kasusnya meningkat pesat. Padahal, tingkat vaksinasi di negara-negara tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. "Contohnya seperti Inggris, Belanda, Singapura dan beberapa negara eropa lainnya."
Untuk itu, Luhut mengatakan bahwa kewajiban penggunaan PCR sebagai syarat perjalanan menggunakan pesawat utamanya bertujuan untuk menyeimbangkan relaksasi pada aktivitas masyarakat, terutama sektor pariwisata.