Sedangkan keunggulannya, produktivitas tinggi dibandingkan teknologi konvensional, selain itu lebih efisien dari sisi penggunaan lahan dan air.
Untuk itu, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP terus mendorong budi daya sistem bioflok menjadi program bantuan sarana dan prasarana budi daya, khususnya untuk peningkatan produksi komoditas ikan lele dan ikan nila.
Sebagai informasi, satu paket bantuan bioflok bantuan KKP terdiri dari benih ikan, pakan ikan starter, pakan ikan grower, pakan ikan finisher, obat ikan dan vitamin, prasarana dan sarana, peralatan sarana dan peralatan operasional, peralatan perikanan serta pendampingan teknologi bioflok.
"Saya ajak para santri-santri di sini untuk belajar budidaya ikan sistem bioflok. Sistem budidaya ramah lingkungan ini dapat dikembangkan untuk ekonomi dan penyediaan pangan secara mandiri. Selain itu, pengembangan budidaya ikan bioflok di ponpes dapat meningkatkan konsumsi ikan di kalangan santri dan memicu wirausahawan baru," tambah Tebe.
Senada dengan Tebe, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menuturkan bahwa dukungan budidaya sistem bioflok ini dapat menjadi suplai sumber gizi bagi para santri, selain itu sebagai media pembelajaran untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha.
"Kita harapkan dengan usaha budidaya bioflok ini, ponpes-ponpes bisa jadi pesantren modern karena bisa belajar perikanan. Nanti kita bantu juga untuk bidang pertaniannya," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
BACA: KKP Yakin Kabupaten Sambar Kalbar Jadi Sentra Penghasil Udang di Indonesia