TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mendorong Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, menjadi daerah sentra produksi atau penghasil udang berkualitas di Indonesia.
"Melihat potensi dan kemauan untuk maju para pembudi daya dan pelaku usaha di hilir yang ada di Sambas, serta dukungan pemda, perbankan dan pemangku kepentingan lainnya saya optimis akan tercapai," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Artati Widiarti dalam siaran pers di Jakarta, Rabu 20 Oktober 2021.
Ia mengemukakan, hal itu akan dilakukan melalui program kegiatan Klaster Daya Saing (KDS) yang dilakukan antara lain di Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.
Artati yang telah meninjau langsung kegiatan KDS di desa tersebut, mengutarakan harapannya agar daerah ini dapat menjadi titik awal percontohan model pengembangan KDS di Sambas yang nantinya akan direplikasi ke lokasi lain.
Dia melihat kegiatan KDS telah mampu mendongkrak produksi usaha Koperasi Nelayan Paloh Jaya yang berproduksi di desa tersebut, dengan hasil komoditas udang yang semula 12 ton/tahun menjadi 132 ton/tahun dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini.
Beranggotakan 130 orang, Koperasi Nelayan Paloh Jaya mengelola lahan tambak seluas 60.000 meter persegi. Artati memastikan, selama ini KKP telah melakukan sejumlah kegiatan bersama koperasi seperti bekerjasama dengan BNI guna memfasilitasi akses pembiayaan KUR senilai Rp1 miliar hingga April 2021.
PDSPKP sendiri menargetkan ekspor udang dari Sambas mencapai 9.000 ton/tahun pada 2024 mendatang dan menghasilkan nilai sebesar Rp720 miliar per tahun.