TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas menyatakan salah satu faktor yang membantu mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di sesi pertama hari ini, 22 Oktober 2021, adalah kembali menguatnya saham Bank BCA (BBCA).
"(BBCA) hingga menutup sesi di level Rp 7.500 per saham atau menguat 1,35 persen," tulis tim Analis Samuel Sekuritas dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Oktober 2021.
BCA, yang baru saja melaksanakan stock split ini, telah merilis laporan keuangannya untuk periode kuartal ketiga 2021. Per September 2021, emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini, mengantongi laba hingga Rp 23,3 triliun atau 15,8 persen lebih tinggi dari pencapaian di periode yang sama tahun lalu.
Saham BCA (BBCA) juga menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di sesi pertama hari ini (Rp 157,4 miliar), diikuti BBRI (Rp 88,1 miliar) dan ADRO (Rp 60 miliar).
Sementara itu, saham Indika Energy (INDY) menjadi saham yang paling banyak dilepas asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell sebesar Rp 47,2 miliar, diikuti UNVR (Rp 26,4 miliar) dan EMTK (Rp 19,9 miliar).
Adapun sempat jatuh ke bawah level 6.600an di awal sesi perdagangan, IHSG kembali bangkit dan menutup sesi pertama perdagangan hari ini di angka 6.636 atau 0,04 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.633.
Sebanyak 233 saham menguat, 274 melemah, dan 170 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,2 triliun.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat investor asing melakukan pembelian bersih sebesar sebesar Rp 51,1 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 21 miliar.
Samuel Sekuritas juga menyatakan jatuhnya harga batu bara di pasar ICE Newcastle hingga lebih dari 14 persen pada perdagangan kemarin, sempat menekan harga saham sejumlah emiten pertambangan batubara di awal sesi perdagangan.
Meski demikian, saham-saham tersebut perlahan-lahan kembali menguat. Salah satu di antaranya, Indo Tambangraya Megah (ITMG), bahkan berhasil menutup sesi pertama perdagangan hari ini di level Rp 24.425 per saham, setelah sempat jatuh ke titik Rp 22.575 per saham pada awal perdagangan.
HENDARTYO HANGGI
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.