Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Daerah Penghasil Tembakau Terbaik di Indonesia

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Iwan, 27 tahun, memanen daun tembakau di kawasan dataran tinggi Kiarapayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 27 Februari 2021. Daun tembakau yang akan diproses jadi tembakau iris kering  harga jualnya merosot di kisaran Rp 50.000 dari semula di kisaran Rp 70.000 per kg.  TEMPO/Prima Mulia
Iwan, 27 tahun, memanen daun tembakau di kawasan dataran tinggi Kiarapayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 27 Februari 2021. Daun tembakau yang akan diproses jadi tembakau iris kering harga jualnya merosot di kisaran Rp 50.000 dari semula di kisaran Rp 70.000 per kg. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu penghasil tanaman tembakau terbesar di dunia. Oleh para petani tembakau, tanaman ini bahkan kerap dijuluki emas hijau.

Tiap daerah juga memiliki kekhasan cita rasa masing-masing. Tembakau lokal Indonesia juga dikenal memiliki kualitas tinggi. Bahkan jenis tembakau Indonesia merupakan komoditas yang paling diburu di pasar tembakau internasional. 

Melansir dari laman pertanian.go.id, berikut ini merupakan lima daerah penghasil tembakau terbaik di Indonesia:

1. Temanggung 

Tembakau tak pernah lepas dari kota kecil di Jawa Tengah, yakni Temanggung. Daerah ini berada di dataran tinggi dengan letak geografis yang membentang dari lereng Gunung Sumbing sampai Gunung Sindoro, menjadikan Temanggung sebagai ‘surga’ tembakau. 

Tembakau Srintil merupakan primadona utama dari Temanggung. Beberapa penikmat rokok kretek menyebut, rokok tanpa tembakau dari Temanggung tidak akan menjadi rokok yang mantap dan berkualitas.

2. Deli 

Sejak era kolonial, Deli telah dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik dunia. Karl J. Pelzer, penulis buku Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria (1976), menyebut Deli sebagai ‘Dollar Land’. 

Perpaduan antara benih, iklim, dan jenis tanah di daerah Deli menghasilkan tembakau dengan aroma serta cita rasa yang sedap dan gurih. Tembakau Deli juga cocok dipakai sebagai pembungkus cerutu. 

3. Lombok 

Lombok merupakan wilayah yang sangat subur untuk pertanian tembakau. Pada musim tertentu, lahan persawahan di sana akan tampak hijau oleh daun-daun tembakau. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jenis tembakau Senang merupakan salah satu dari jenis tembakau Lombok yang paling digemari dan dicari oleh para pencita rokok kretek. 

Tembakau beraroma harum dan memiliki warna kuning gading itu tumbuh subur di Dusun Senang, Desa Suntalangu, Lombok Timur.

4. Madura 

Kabupaten Pamekasan adalah salah satu daerah penghasil tembakau terbesar di Madura dengan luas lahan mencapai 31.251 hektare (tersebar di 13 kecamatan). Sebagian besar tembakau Madura diserap oleh pabrik rokok sebagai bahan baku utama rokok maupun sebagai racikan atau campuran kretek. 

Madura juga terkenal dengan tembakau Campalok. Keberadaan tembakau ini cukup langka. Sebab lahan tanam tembakau Campalok hanya terdiri atas dua petak berbentuk huruf U dan cuma menghasilkan 7 kilogram tembakau setiap musimnya. Lahan tersebut berada di di dusun Jembengan, Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Madura.

5. Jember 

Jember cukup terkenal sebagai salah satu daerah penghasil utama tembakau di Indonesia. Jenis tembakau yang banyak ditanam di wilayah ini adalah tembakau Besuki na-oogst. Selain karena aromanya yang khas, tembakau jenis ini terkenal karena elastisnya sehingga sangat pas untuk menjadi bungkus cerutu. Hal itu yang membuat tembakau ini terkenal di pasar internasional.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga: Kualitas Tembakau Terbaik, Ketua MPR Sebut Cerutu RI Bisa Pasok Kebutuhan Global

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perry Warjiyo Kembali Pimpin ISEI, Ini Hasil Kongres XXII di Solo

6 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo kembali terpilih menjadi Ketua Umum ISEI melalui Kongres XXII yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Kamis-Jumat, 19-20 September 2024. Foto diambil Jumat, 20 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perry Warjiyo Kembali Pimpin ISEI, Ini Hasil Kongres XXII di Solo

Perry Warjiyo kembali terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk kepengurusan periode 2024-2027.


KA Logawa Gunakan Rangkaian Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation Buatan PT INKA

3 hari lalu

Interior kereta ekonomi generasi baru. ANTARA/HO-KAI
KA Logawa Gunakan Rangkaian Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation Buatan PT INKA

KA Logawa relasi Jember - Purwokerto PP akan mulai menggunakan rangkaian kereta ekonomi Stainless Steel New Generation pada Kamis, 19 September 2024.


BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

3 hari lalu

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia alami surplus perdagangan US$ 2,90 miliar pada Agustus 2024. Capaian ini membuat perdagangan konsisten surplus sejak Mei 2020.


3 Alasan Pengusaha Menolak Aturan Rokok Eceran di PP Kesehatan

5 hari lalu

Salah seorang warga di Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, membeli rokok secara ketengan, Senin, 5 Agustus 2024. Lewat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, pemerintah mengatur larangan penjualan rokok eceran. Sejumlah pemilik warung dilema menanggapi aturan tersebut karena sulit membendung keinginan masyarakat yang hanya mampu membeli rokok ketengan. TEMPO/Nandito Putra
3 Alasan Pengusaha Menolak Aturan Rokok Eceran di PP Kesehatan

Dari sudut pandang pengusaha, aturan baru terkait rokok dalam PP Kesehatan dianggap dapat membawa dampak negatif bagi industri dan ekonomi.


Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

8 hari lalu

Petani menjemur irisan daun tembakau di Desa Sukasari, Sumedang, Jawa Barat, 4 September 2024. Tembakau ini dikirim ke industri pengolahan tembakau shag dan pabrik rokok kretek kecil. TEMPO/Prima mulia
Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

Ketua Umum FSP RTMM - SPSI mengatakan aturan pengamanan produk tembakau dan rokok elektrik mengancam 6 juta pekerja di sektor industri hasil tembakau.


Pemerintah Resmi Atur Tata Niaga Ekspor Kratom

11 hari lalu

Petani kratom sedang panen daun kratom yang saat ini menjadi sumber penghasilan masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA
Pemerintah Resmi Atur Tata Niaga Ekspor Kratom

Pemerintah secara resmi mengatur kebijakan penanganan, pemanfaatan, dan perdagangan tanaman kratom.


LPEI Tingkatkan Ekspor dan Komoditas Indonesia ke Negara Non-Tradisional

13 hari lalu

Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, Chief of Region LPEI, Anton Herdiyanto, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist LPEI, Rini Satriani, Berfoto bersama pada acara
LPEI Tingkatkan Ekspor dan Komoditas Indonesia ke Negara Non-Tradisional

LPEI atau Indonesia Eximbank meningkatkan ekspor produk dan komoditas Indonesia ke negara-negara non-tradisional, khususnya di Benua Afrika.


Hippindo Nilai Pemindahan Jalur Masuk Belum Tentu Selesaikan Masalah Impor

14 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024. Pemerintah akan mengenakan bea masuk tambahan demi melindungi produk lokal dari gempuran barang impor. TEMPO/Tony Hartawan
Hippindo Nilai Pemindahan Jalur Masuk Belum Tentu Selesaikan Masalah Impor

Hippindo sebut rencana pemindahan jalur masuk belum tentu selesaikan masalah. Justru berpotensi hambat impor legal.


BPS Catat hingga Agustus Terjadi Deflasi Selama Empat Bulan Beruntun

18 hari lalu

Pedagang melayani pembeli di salah satu kios di Pasar Rumput, Jakarta, Senin 3 Juni 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2024 mencapai 2,84 persen secara tahunan (yoy) dan deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan (mtm) dengan komoditas penyumbang utama inflasi bulan lalu adalah harga beras. TEMPO/Tony Hartawan
BPS Catat hingga Agustus Terjadi Deflasi Selama Empat Bulan Beruntun

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi bulanan selama empat bulan beruntun. Deflasi Agustus lebih rendah dibanding bulan sebelumnya


Bappebti Catat Nilai Transaksi Aset Kripto Januari-Juli 2024 Capai Rp 344,09 Triliun, Naik Lebih dari 350 Persen

27 hari lalu

Ilustrasi aset kripto. REUTERS
Bappebti Catat Nilai Transaksi Aset Kripto Januari-Juli 2024 Capai Rp 344,09 Triliun, Naik Lebih dari 350 Persen

Bappebti catat nilai transaksi aset kripto periode Januari-Juli 2024 mencapai Rp 344,09 triliun. Naik 353,94 persen secara tahunan.