Kepala Originasi di Vitol Group, Chris Bake, menilai OPEC+ bahkan mungkin perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi lebih dari rencana saat ini sebesar 400.000 barel per hari per bulan.
“Pasar minyak adalah gambaran yang berbeda dari apa yang ada di sana sebulan atau enam minggu lalu. Permintaan sudah bagus. Substitusi minyak banyak terjadi karena gas alam baru saja habis dan harga naik,” kata Bake.
Adapun Presiden BP Singapura Eugene Leong memperkirakan konsumsi minyak global akan kembali ke tingkat sebelum pandemi pada kuartal ketiga 2022. Reli juga berpotensi mengancam pemulihan konsumsi, menurut analis Morgan Stanley Martijn Rats dan Amy Sersan.
Harga diesel yang dinyatakan dalam mata uang lokal Brasil, Meksiko, Turki dan Afrika Selatan mendekati atau di atas level ketika Brent berada di US$ 110 per barel. Artinya, kemungkinan ada beberapa erosi permintaan.
Dengan harga sekarang di US$ 80 per barel, nilai forward juga melonjak. Harga minyak WTI untuk kontrak 2022 diperdagangkan mendekati US$ 71 per barel.
BISNIS
Baca: Waspadai Penipuan Investasi Forex dengan Robot Trading, Ini Ciri-cirinya