Lalu, Syahrul menyebut stok jagung juga diperkirakan akan bertambah. Sebaba, beberapa sentra jagung memasuki masa panen yang akan berlangsung dari September hingga Oktober 2021.
Kemudian, Syahrul juga datang ke pabrik Japfa yang berlokasi Serang, Banten. Di sana, Syahrul dapat laporan dari direksi bahwa tidak ada masalah terakit pasokan jagung. "Di sini (Japfa) minimal menerima 200 truk setiap hari dan itu diambil lebih banyak dari luar Jawa” kata Syahrul.
Assistant Vice President Japfa Comfeed, Johan, mengatakan saat ini mereka punya stok 17 ribu ton di unit pabrik pakan di Cikande, Serang. Menurut dia, stok ini didatangkam dari daerah seperti Lampung, Sulawesi (Makassar dan Gorontalo) dan NTB (Sumbawa dan Dompu).
Stok ini pun nantinya bakal digunakan untuk mencukupi kebutuhan jagung pakan ternak. "Hingga saat ini, kami terus melakukan penyerapan jagung petani di wilayah-wilayah sentra produksi," kata Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) ini.
Selain mengunjungi kedua perusahaan tersebut, Syahrul juga mengumumkan pantauan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP). Hasilnya, stok jagung nasional pada minggu IV 20 September 2021 mencapai 2,75 juta ton.
Stok tersebut tersebar dengan rincian 856 ribu ton (31 persen) berada di pabrik pakan. Lalu, 744 ribu ton (27 persen) di pengepul, dan 423 ribu ton (15 persen) di agen.
Selanjutnya 288 ribu ton (11 persen) di pengecer dan 276 ribu ton (10 persen) di usaha pakan mandiri. Lalu sisanya sebanyak 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan sektor lain. Dengan temuan ini, Syahrul pun mengklaim pasokan jagung untuk kebutuhan pakan ternak ini dalam kondisi yang normal.