TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis transportasi private jet (jet pribadi) meningkat selama masa pandemi COVID-19. Direktur PT Indojet Sarana Aviasi Stefanus Gandi mengatakan, sepanjang pandemi ini sejak tahun lalu, bisnis jet pribadi naik dua kali lipat dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
Ia mengatakan, peningkatan pengguna jasa jet pribadi yang dioperasikan PT Indojet Sarana Aviasi tersebut juga terjadi selama masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Selama PPKM ini kami lancar-lancar saja. Mungkin karena masyarakat merasa melakukan perjalanan pribadi lebih aman dan selama ini kami bisa terbang ke mana saja yang mungkin tidak bisa dijangkau oleh penerbangan komersial," ujar Stefanus Gandi di Kabupaten Badung, Bali, Kamis 2 September 2021.
Selain lebih aman, menurut Stefanus Gandi alasan masyarakat menggunakan jasa transportasi private jet adalah efisiensi waktu dan keterbatasan penerbangan di pesawat komersial mengharuskan mereka mengambil private jet.
"Kebanyakan tamu yang menggunakan jasa kami adakah penumpang umum yang memiliki budget tentunya, kemudian penumpang yang bepergian untuk keperluan perjalanan bisnis yang berdasarkan catatan dari awal pandemi saja sampai sekarang mereka tetap jalan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, selama masa pandemi, Indojet Sarana Aviasi lebih banyak melayani penerbangan domestik dibandingkan dengan penerbangan internasional.
"Lebih banyak ke dalam negeri selama pandemi ini mungkin trafik kami 90 persen dalam negeri, sisanya 10 persen luar negeri seperti ke Singapura, Malaysia dan sesekali ke Australia," ujar Stefanus.