Ketiga, penugasan untuk sistem informasi. Bulog punya tugas membuat sistem pangan terpadu dan terintegrasi, hulu ke hilir, termasuk data pemerintah dan swasta. Sistem ini bakal dipakai untuk alat monitoring, evaluasi, dan dasar kebijakan terkait pangan.
Budi juga menampilkan neraca 9 komoditas tersebut berdasarkan outlook Kementerian Pertanian 2020. Rinciannya yaitu sebagai berikut:
1. Beras
Produksi: 35,2 juta ton
Konsumsi: 29 juta ton
2. Jagung
Produksi: 24 juta ton
Konsumsi: 18,4 juta ton
Impor: 724 ribu ton
3. Kedelai
Produksi: 613 ribu ton
Konsumsi: 3 juta ton
Impor: 2,7 juta ton
4. Gula Konsumsi
Produksi: 2,3 juta ton
Konsumsi: 6,4 juta ton
Impor: 4 juta ton
5. Bawang
Produksi: 1,9 juta ton
Konsumsi: 1,4 juta ton
Impor: 473 ribu ton
6. Telur Unggas
Produksi: 5,1 juta ton
Konsumsi: 5 juta ton
Impor: 1.931 ton
7. Daging Ruminansia
Produksi: 405 ribu ton
Konsumsi: 223 ribu ton
Impor: 685 ribu ton
8. Daging Unggas
Produksi: 3,5 juta ton
Konsumsi: 3,2 juta ton
Impor: 263 ton
8. Cabai
Produksi: 2,3 juta ton
Konsumsi: 1,5 juta ton
Demi melaksanakan penugasan dari Badan Pangan Nasional ini, sejumlah upaya lain juga dikerjakan. Mulai dari sinergi dengan BUMN Pangan lain, kolaborasi dengan pelaku pasar domestik pada pangan tertentu, dan terakhir kerja sama dengan pelaku internasional.
Baca Juga: Bulog Bicara Proyeksi Beras di 2022, Bakal Ada Impor?