TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjabarkan proyeksi pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2022. Saat ini, Budi menyebut rencana kerja tahun depan masih dalam tahap pembahasan antar kementerian dan lembaga terkait.
"Sehingga masih terdapat dinamika dalam penyusunan rencana kerja," kata Budi Waseso dalam rapat bersama Komisi Pangan DPR di Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021.
Tapi dalam proyeksi sementara, kata dia, pengadaan dari dalam negeri tahun depan mencapai 1,25 juta ton. Sebaliknya, tidak ada rencana impor.
Kemudian, penyaluran beras mencapai 1,21 juta ton. Dengan persediaan awal di 2021 sebesar 1 juta ton, maka persediaan di akhir 2022 diprediksi masih akan berada di angka 1 juta ton.
Impor beras selalu menjadi isu tahunan. Terakhir, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2021.
"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia," kata Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 26 Maret 2021.
Jokowi menyatakan sudah hampir 3 tahun ini Indonesia tidak mengimpor beras. Meski demikian, dia tak menampik memang ada nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dengan Thailand dan Vietnam terkait beras.
Namun, Jokowi hal tersebut semata untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi Covid-19 masih belum bisa diprediksi.
"Saya tegaskan memang ada MoU dengan Thailand dan Vietnam itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian," kata dia.
Dalam rapat ini, Budi juga memaparkan realisasi impor beras 2010-2020. Dalam data ini, impor beras terakhir dilakukan pada 2018 yaitu sebesar 1,7 juta ton. Setelah itu, tak ada lagi impor beras pada 2019 dan 2020.
Menurut mantan Kepala Bareskrim Polri ini, Bulog memang bisa mengimpor beras untuk CBP sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018. Tapi, kata dia, impor untuk beras CBP baru bisa dilakukan kalau pasokan dalam negeri tidak mencukupi.
Sampai 27 Agustus 2021, cadangan beras Bulog mencapai 1,16 juta ton. Realisasi pengadaan beras lokal 980 ribu ton dan penyaluran CBP hanya 305 ribu ton.
Sehingga, Bulog tetap mengoptimalkan pengadaan beras lokal untuk CBP. "Memperhatikan perhatikan kondisi panen raya dalam negeri dan mencegah anjloknya harga gadah beras di tingkat petani," kata Budi.
Baca Juga: Faisal Basri Ungkap Masalah Pangan: Pemerintah Tak Mau Keluar Ongkos Stabilisasi