TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan penggunaan alokasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional atau PEN pada 2022 yang sebesar Rp 321,2 triliun.
"Alokasi pos untuk bidang kesehatan dan perlindungan masyarakat akan tetap dominan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa, 24 Agustus 2021.
Di bidang kesehatan sebesar Rp 77,05 triliun digunakan untuk testing, tracing, dan treatment, perawatan 250 ribu pasien Covid-19 dengan cost sharing BPJS, obat COVID-19 sebanyak empat juta paket, dan serta insentif tenaga kesehatan selama 12 bulan.
Untuk vaksinasi, kata dia, yaitu pengadaan Rp 38,44 triliun bagi 189 juta orang atau 70 persen penduduk yang dibiayai pemerintah, 27 juta orang vaksinasi mandiri, serta dukungan vaksinasi pusat Rp 3 triliun.
Pada bidang perlindungan masyarakat Rp 126,54 triliun, termasuk untuk PKH bagi 10 juta KPM, kartu sembako untuk 18,8 juta KPM, kartu prakerja, dukungan program jaminan kehilangan pekerjaan, dan antisipasi perluasan program perlindungan sosial lainnya.
Pada program prioritas sebesar Rp 90,04 triliun termasuk untuk mendukung kegiatan padat karya, pariwisata, ketahanan pangan, dan ICT serta program prioritas lainnya.
Untuk bidang dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 27,48 triliun untuk mendukung subsidi bunga UMKM, IJP UMKM dan korporasi serta program dukungan UMKM dan korporasi lainnya.
Dia mengatakan pada 2022, pemerintah tetap harus waspada terhadap kemungkinan dan pergerakan Covid-19.
"Menurut berbagai pandangan ahli munculnya berbagai varian masih mungkin terjadi," ujarnya
Pemerintah, kata Sri Mulyani, menjaga keberlanjutan APBN dalam jangka menengah panjang.
BACA: Berbagi Beban dengan BI Lanjut, Sri Mulyani: Perlu Pembiayaan Besar Atasi Covid
HENDARTYO HANGGI