Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Market Share Kredit Pertanian Capai 28%, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Pertanian Berkelanjutan

image-gnews
Market Share Kredit Pertanian Capai 28%, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Pertanian Berkelanjutan
Market Share Kredit Pertanian Capai 28%, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Pertanian Berkelanjutan
Iklan

INFO BISNIS – BRI secara berkelanjutan terus berkontribusi dalam membangun dan membentuk ekosistem bisnis pertanian di tanah air sebagai daya dorong untuk menggerakkan bisnis pangan di dalam negeri. Sektor pertanian yang ikut terdampak pandemi Covid – 19 juga mengelami gejolak karena rantai penyokong pangan juga ikut terdampak akibat penurunan daya beli. Akan tetapi, resiliensi sektor ini begitu kuat sehingga mampu tetap tumbuh secara positif berkat dorongan dunia perbankan. 

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto, pada Jumat (20/08), di Jakarta, mengatakan bahwa bisnis pertanian dan pangan adalah sektor yang akan terus bergerak, kendati menghadapi berbagai tantangan seperti pandemi karena menyangkut kebutuhan utama manusia. BRI fokus dalam mendampingi sektor pertanian dan pangan melalui penyesuaian dengan kondisi yang berlaku. Dengan demikian, kata Amam, dalam kondisi yang berubah pihaknya akan terus beradaptasi dan bertransformasi untuk memberikan layanan kepada para petani dan pelaku usaha mikro.

Market Share Kredit Pertanian Capai 28%, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Pertanian Berkelanjutan

“Ke depannya, karena perubahan-perubahan itu juga BRI akan fokus mengembangkan sektor pertanian ini dalam bentuk ekosistem usaha. Baik berdasarkan komoditasnya, atau berdasarkan wilayahnya, yang kita sebut dengan cluster usaha. Misalnya, pengembangan ekosistem cluster padi, tebu, dan sebagainya,” ujar Amam.

Pembentukan ekosistem usaha yang kuat dan mapan dapat mendorong pengembangan komoditas pertanian yang memiliki nilai jual tinggi di pasar dunia. Diharapkan nantinya petani-petani Indonesia selain bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri juga mampu menembus pasar internasional alias go global.

Sokongan BRI terhadap bisnis pertanian sebenarnya sudah sangat kuat dengan peningkatan yang masif setiap tahun. Amam menegaskan, pihaknya siap menyediakan ekosistem payment mulai dari simpanan, transaksi, pembiayaan hingga pemberdayaan. Pada 2018 portofolio kredit BRI pada bisnis pertanian mencapai Rp94,4 triliun atau 11,82% dari total kredit.

Pada 2019 naik menjadi Rp102,2 triliun atau tumbuh 11,89% dari total kredit BRI. Pada 2020 menjadi Rp111,5 triliun atau 12,66% dari total portofolio. Bahkan di tengah pandemi tren penyaluran kredit ke bisnis pertanian mencapai Rp117,5 triliun pada semester pertama 2021, atau meningkat 12,8% secara year on year.

Pencapaian itu pun mendorong pangsa pasar BRI dalam pembiayaan sektor pertanian meningkat secara nasional, dari sebelumnya sebesar 27,78% menjadi 28,03%. Di sisi lain, pembentukan ekosistem usaha pertanian atau klasterisasi bisnis pangan pun sebenarnya sudah mulai berjalan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BRI telah mendorong penguatan cluster bisnis padi nasional. Dia menyebut, saat ini total nasabah yang mendapat pembiayaan dari BRI, khususnya untuk ekosistem beras dan penggilingan padi  telah mencapai 40.798 dengan total plafon kredit mencapai Rp 4,1 triliun. Jika dirinci, dari total nasabah tersebut paling banyak di KUR Mikro yang mencapai 25.697 nasabah. Disusul kemudian Kupedes BRI sebanyak 8.908 nasabah, KUR Ritel 3.496 nasabah, dan Pinjaman Usaha Kecil & Menengah (UKM) 2.697 nasabah. 

Sementara untuk plafon, Kupedes BRI sebesar Rp642,3 miliar, KUR Mikro Rp64,4 miliar, KUR Ritel Rp800,3 miliar dan pinjaman UKM Rp1,9 triliun. Khusus KUR Ritel dan Pinjaman di UKM, merupakan nasabah-nasabah yang bergerak di bidang penggilingan padi. BRI termasuk yang terbanyak membiayai penggilingan padi dengan jumlah sekitar 6.190 debitur

“Maka melalui pola klaster-klaster yang tadi saya sebutkan, selain kita memberikan pembiayaan, kita juga mengedukasi bagaimana cara meningkatkan produktivitas lahan misalnya. Bagaimana mengelola keuangan yang baik. Terus juga menyediakan sarana untuk tempat mereka kumpul-kumpul, sharing knowledge. Kemudian yang penting adalah bahwa kita juga memberikan cara bagi petani untuk mengakses pasar,” tegasnya.

Di sisi lain, Amam menyebut untuk menciptakan bisnis pertanian yang efektif dan efisien diperlukan juga kolaborasi banyak pihak yang terlibat dalam ekosistem tersebut. Hal itu berdasarkan pengalaman BRI di lapangan selama ini. 

Dalam satu ekosistem pertanian, ada banyak sekali pihak yang terlibat di mana masing-masing punya peranan yang penting. Karena itu, pihak yang terlibat harus saling mendukung. Pasalnya, kata Amam, bila ada salah satu pihak di dalam rantai bisnis itu tidak efisien maka keseluruhan ekosistem menjadi tidak efisien.

“Semua ekosistem ini harus bisa mendapatkan kebutuhan untuk produksinya dengan tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas. Prosesnya berkesinambungan dan berkelanjutan, jadi tidak ada yang terputus. BRI sedang mencoba untuk bisa menggabungkan semua ekosistem itu sehingga memang betul-betul semua titik bisa mengevaluasi bagaimana tingkat efisiensi dari bisnisnya itu,” pungkas Amam. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

4 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

4 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

7 hari lalu

Ilustrasi BSI, 8 Juni 2021. REUTERS/Willy Kurniawan/ File photo
Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.


Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

9 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

9 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

15 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

23 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.
Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.


Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

24 hari lalu

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

Berikut syarat dan tata cara mengajukan pinjaman di Bank BRI untuk produk Briguna Karya. Total limit pinjaman mencapai Rp 300 juta.


Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

26 hari lalu

Logo Pertamina. dok.Pertamina
Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.