TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah daerah Sumatera Selatan telah menyiapkan 10.000 hektare lahan pertanian untuk budidaya tanaman porang. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap dengan digenjotnya produksi tanaman tersebut dapat mendorong komoditas itu sukses menembus pasar dunia.
“Tentu kami mendukung (budidaya) yang mulai dikembangkan itu, bahkan bukan hanya berbentuk tanaman saja tapi juga bisa memproduksi menjadi bentuk olahan pangan,” kata Syahrul dalam siaran virtual saat seremoni pelepasan merdeka ekspor komoditi pertanian secara serentak beserta 17 provinsi pintu ekspor, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Saat ini tanaman porang sedang digandrungi masyarakat global khususnya Asia Pasifik dan Eropa dan bernilai ekonomi tinggi. Nilai jual tanaman umbi-umbian dalam spesies Amorphophallus Muelleri Blume tersebut tergolong tinggi dibanding tanaman umbi lainnya.
Terlebih jika produk itu sudah berbentuk olahan jadi seperti beras ataupun tepung bisa mencapai Rp 240 ribu per kilogramnya. “Kita sama-sama membuka jalan, khusus untuk Sumsel, budidaya Porang akan kita seriusi ke depan,” ujar Syahrul.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menjelaskan, sejumlah daerah yang disiapkan untuk membudidayakan tanaman tersebut seperti Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, Muara Enim, dan Prabumulih.