“Semua orang (petani) sudah mulai menanam porang. Dengan ada sambutan dari pemerintah itu menumbuhkan kepercayaan petani bahwa porang memberikan prospek yang baik ke depan,” kata Herman.
Sementara itu Bupati Kabupaten Banyuasin Askolani, mengatakan budidaya tanaman porang sudah dimulai sejak April 2021. Hal ini setelah melihat prospek ekonomi yang ditawarkan dari penjualan tanaman tersebut sangat baik.
Dari aspek ketersediaan lahan dan permodalan sudah mereka rencanakan secara maksimal untuk mendukung petani-petani mengembangkan budidaya tanaman porang. “Meski belum terhitung secara detail, beberapa wilayah seperti Kecamatan Banyuasin III, Suak Tapeh, dan Rambutan sudah mulai menanam porang,” ujar Askolani.
Sayangnya karena informasi minim tentang ke mana dan bagaimana pemasaran tanaman porang tersebut, kata dia, petani masih lebih memprioritaskan pembudidayaan tanaman padi dan jagung. “Ada keraguan masyarakat nanti setelah panen hasilnya akan dijual kemana, sehingga sifatnya masih tanam tumpang sari."
Oleh karena itu, ia berharap, pemerintah pusat dapat memberi gambaran yang merinci terkait pemasaran tanaman porang tersebut. Dengan begitu, keyakinan para petani juga dapat tumbuh dan lebih konsisten dalam pembudidayaannya.
ANTARA