TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Testing Tracing di tujuh Wilayah Aglomerasi pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
“Tujuan dari testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan) adalah untuk menemukan kasus-kasus baru secara cepat, sehingga bisa mencegah penularan dan mempercepat tindakan treatment untuk penyembuhan,” kata Luhut.
Dia mengklaim bahwa data testing sejak 1 Agustus 2021 menunjukkan adanya peningkatan jumlah testing. Ke depannya, kata dia, tracing yang dilakukan oleh TNI dan Polri perlu tetap didorong, meski didahului dengan pencatatan manual dan paralel dengan perekrutan digital tracer untuk menginput ke aplikasi SILACAK (Sistem Informasi Pelacakan).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akhir-akhir ini total akun SILACAK dari TNI Polri cukup banyak pertambahannya. "Pun, jumlah tracer aktif per provinsi sudah tinggi di daerah Jawa dan Bali,” kata Budi.
Pemerintah bersama TNI, Polri dan lembaga lainnya akan terus berkoordinasi, memantau, serta mengejar target tracing sebagai bentuk mitigasi terhadap penyebaran kasus Covid-19 di area Jawa dan Bali.
Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa teknik tracing atau pelacakan merupakan kunci dalam mendeteksi virus Covid-19.