TEMPO.CO, Jakarta – Ekonomi senior, Chatib Basri, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali mengalami perlambatan pada kuartal III lantaran adanya penurunan mobilisasi masyarakat akibat PPKM Level 4. Efek dari pembatasan kegiatan masyarakat tersebut bakal terlihat pada satu hingga dua bulan mendatang.
“Ada satu variabel yang kita tidak bisa prediksi, yaitu pandemi. Jadi (pertumbuhan ekonomi) ini akan sangat tergantung. Kalau varian mutan terjadi, mau tidak mau pemerintah di mana pun harus mengetatkan lagi mobilitas,” ujar Chatib dalam diskusi virtual bersama Kadin Indonesia, Kamis, 5 Agustus 2021.
Meski demikian, kinerja perekonomian setelah kuartal III diproyeksikan bisa meningkat kembali. Pertumbuhan pada kuartal IV bisa tercapai seumpama pemerintah mampu menangani pandemi Covid-19 secara cepat. Chatib menggambarkan pertumbuhan ekonomi tahun ini pun akan membentuk pola “W”.
Karena adanya pelemahan ekonomi di kuartal III, Chatib memprediksi target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di akhir tahun sulit terpenuhi. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berkisar sedikit di bawah 4 persen atau lebih dari 4 persen. Namun, kinerja perekonomian negara sepanjang tahun ini masih diproyeksikan lebih baik dari 2020 yang mengalami kontraksi.
Chatib mengimbuhkan, diperlukan upaya dari pemerintah mempercepat pemulihan dari kondisi pandemi, salah satunya melalui vaksinasi. Mantan Menteri Keuangan itu mengatakan vaksin penting agar kekebalan kelompok atau herd immunity segera terbentuk sehingga mobilitas masyarakat tak terganggu.
Menanggapi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II yang melesat 7,07 persen, Chatib mengatakan kondisi ini tak terlepas dari meningkatnya kinerja ekonomi dan rendahnya basis pertumbuhan di periode yang sama pada tahun lalu. Pada kuartal II 2020, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sangat dalam mencapai -5,32 persen.
“Ini kombinasi antara lowbase dan pertumbuhan yang terjadi di kuartal II,” kata Chatib. Salah satu pendorong kinerja ekonomi pada kuartal II adalah pertumbuhan ekspor sebesar 31,78 persen.
Baca Juga: Chatib Basri Usulkan Program BLT untuk Warga yang Sudah Divaksin, Untuk Apa?