TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas Indonesia melihat Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG sedang menguat dalam konsolidasi sejak Juni 2021. Indeks diprediksi akan menguji kembali level 6.100-6.140, yang telah gagal ditembus sebanyak empat kali.
"Jika berhasil melampaui level ini, maka indeks akan menjadi uptrend dan melanjutkan kenaikan yang sempat berlangsung dari pertengahan Mei 2021 hingga awal konsolidasi awal Juni 2021," ujar analis Samuel Sekuritas Indonesia, M Alfatih, Senin, 19 Juli 2021.
Berikut ini adalah prediksi pergerakan sejumlah saham pada hari ini. Harga saham Aneka Gas Industri Tbk alias AGII terpantau sedang dalam pola upchannel sejak awal Juni 2021.
"Saat ini sedang menguji resistance di 1.730. Jika berhasil maka tren naik berlanjut ke arah 1.865, lalu 2.010-2.200. Batas risiko ada di demand level 1.630-1.525," kata Alfatih.
Berikutnya, harga saham AKR Corporindo Tbk alias AKRA, kata Alfatih, sedang menghadapi supply area penting di 3.370-3.440. Bahkan, jika turun di bawah 3.280, maka tekanan jual dapat mendorong harga ke demand area 3.200-3.150.
Bank Jago Tbk alias ARTO diprediksi melanjutkan kenaikan dari pola upchannel Maret-Juli 2021. Saham emiten ini diperkirakan bergerak ke arah target kenaikan teoritis 19.500, dan resistance fibo 18.500-24.500. Pola pekan minggu terakhir memberi batas risiko di 14.650-13.225.
Selanjutnya, harga Astra Internasional alias ASII rebound dari support 4.710 dan akan uji resistance di level 4.950-5.100. Jika mampu melampaui 5.100 maka akan menjadi uptrend dengan resistance penting di 5.400-5.680.
Adapun Bank Syariah Indonesia alias BRIS dalam tren naik. Harga sedang menguji level 2.500. Resistance selanjutnya di 2.600-2.750 lalu 3.070. Batas risiko di 2.350-2.200.
Harga saham Elang Mahkota Teknologi Tbk alias EMTK dalam trend turun jangka pendek, kemungkinan menuju support 2.440-2.330, lalu 2.150. Adapun Supply area di 2.620.
Sementara itu, Vale Indonesia Tbk atau INCO sedang dalam pola uptrend. Sehingga, selama harga mampu bertahan diatas 5.275, maka peluang kenaikan menuju supply area di 5.600-5.700. "Selanjutnya 5.930 dalam jangka menengah," ujar dia.
Terakhir, Merdeka Copper Gold Tbk alias MDKA saat ini sedang ada tekanan jual. Harga saham ini gagal naik diatas 3.090-3.140 sebagai supply area. "Sehingga dapat turun ke arah demand area 3.090-3.140," kata Alfatih.
Baca Juga: Data BEI: IHSG Meningkat 0,54 Persen pada Pekan Ini