Berdasarkan penelusuran Bisnis, emiten yang labanya anjlok 99,7 persen pada 2020, tetapi cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir ialah PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO).
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, emiten bersandi AUTO ini mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 2,24 miliar turun 99,7 persen year on year (yoy), jauh lebih rendah dari laba bersih pada 2019 yang tercatat sebesar Rp 739,67 miliar.
Padahal selama lima tahun terakhir sebelum mengalami penurunan laba AUTO terus mengalami peningkatan. Pada 2017 memperoleh laba bersih senilai Rp 551,41 miliar, naik 31,61 persen dari sebelumnya Rp 418,20 miliar.
Kemudian, pada 2018 AUTO mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp610,98 miliar atau meningkat sebesar 10,8 persen dibandingkan 2017 yakni Rp551,40 miliar.
Pada 2019, AUTO membukukan laba bersih Rp739,67 miliar. Jumlah ini meningkat 21,06 persen dibandingkan torehan laba perseroan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp610,98 miliar.
Saham AUTO pada perdagangan Kamis, 8 Juli 2021, pukul 10.58 WIB naik 0,46 persen atau 5 poin menjadi Rp1.085. Kapitalisasi pasarnya Rp5,23 triliun dengan valuasi PER 7,98 kali.
Lo Kheng Hong menyarankan untuk tidak menelan laporan tahunan perusahaan secara serius tetapi fokus pada rata-rata dalam empat atau lima tahun. "Jangan lihat satu tahun, kalau kita lihat selama lima tahun terus bertumbuh, pasti di 2021 akan balik di 2019," tutur Lo Kheng Hong.
BISNIS
Baca juga: Lo Kheng Hong Hadiri Peluncuran Aplikasi MotionBanking Bank MNC, Ada Apa?