TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menambah anggaran untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
"Pemerintah sedang menghitung kembali kemungkinan dibutuhkannnya tambahan anggaran untuk program PEN," kata Wapres saat memberikan kuliah umum pada Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Tahun 2021 secara daring dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Selasa, 6 Juli 2021.
Ma'ruf Amin menyebutkan penambahan anggaran untuk PEN tersebut bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, mendorong perekonomian, serta menangani kesehatan yang mendapat alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Itu dalam rangka menjaga daya beli, mendorong perekonomian serta penanganan kesehatan yang belum dialokasikan dalam APBN berjalan, termasuk melalui kebijakan refocusing atau realokasi kembali belanja Pemerintah," katanya.
Sejalan dengan upaya penambahan anggaran pemulihan ekonomi nasional tersebut, Wapres mengatakan pemerintah juga terus menjalankan program perlindungan sosial, ketenagakerjaan dan dukungan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Antara lain itu mencakup Program Keluarga Harapan, Program Bantuan Pangan non-Tunai atau Program Sembako, Program Bantuan Sosial Tunai dan BLT (Bantuan Langsung Tunai) Desa, yang terus diperbaiki serta disinkronkan penjadwalan dan sasarannya," kata Wapres.