TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan rintisan (startup) di bidang kuliner, Kopi Kenangan Group, memiliki strategi untuk menghadapi tantangan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Group Edward Tirtanata mengamini bahwa kebijakan PPKM Darurat akan mempengaruhi penurunan pelanggan walk-in secara signifikan.
Namun, dia mengklaim berkat model bisnis Kopi Kenangan yang sejak awal menerapkan konsep Grab and Go dan new retail, pihaknya berhasil melalui tantangan pada masa Covid-19 dengan cukup baik.
Konsep Grab and Go tidak menyediakan banyak meja dan kursi untuk makan atau minum di tempat. Alih-alih, konsumen memesan produk untuk take-away (dibawa pulang) dan melalui platform pesan antar, kemudian mengonsumsinya di rumah.
“Sampai saat ini, kami tetap melakukan ekspansi, sebentar lagi akan merayakan pembukaan gerai ke-500 kami. Pada Mei 2021, kami juga telah berhasil mengembalikan performa bisnis seperti sebelum masa Covid-19,” ungkap Edward, Minggu, 4 Juli 2021.
Sementara itu, Owner Pison Coffee Arlini Wibowo menuturkan selama penerapan PPKM Darurat, perusahaan fokus untuk terus meningkatkan kualitas produk secara konsisten.