TEMPO.CO, Jakarta – Bank Indonesia menargetkan 12 juta merchant bisa terhubung dengan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS sampai akhir 2021. QRIS merupakan standar kode batang yang digunakan untuk pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik.
“Saya mengajak perbankan yang sudah lebih maju di digital banking, penyelenggara keuangan yang sudah maju di sistem pembyaran digital, marketplace, e-commerce untuk ikut memperluas penggunaan QRIS mencapai 12 juta merchant secara nasional,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat membuka acara Raja Ampat e-Festival, Senin, 28 Juni 2021.
Perry mengatakan tersambungnya merchant-merchant dengan QRIS akan mendukung percepatan digitalisasi keuangan. Adapun QRIS pertama kali dikenalkan ke publik oleh bank sentral pada 17 Agustus 2019. Pada akhir Mei 2021, BI mencatat 7,39 juta merchant telah terhubung dengan sistem ini.
Selain lembaga keuangan atau entitas bisnis, Perry mengatakan jangkauan sistem keuangan digital juga akan didorong sampai ke level kementerian dan lembaga pemerintahan, terutama pemerintah daerah. Digitalisasi keuangan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Perry menuturkan, selama wabah berlangsung, digitalisasi sistem ekonomi dan keuangan telah mengalami kemajuan yang nyata. “Digitalisasi ekonomi dan keuangan di tengah pandemi sebagai salah satu solusi mendorong perekonomian nasional dan daerah,” ujarnya.
Baca Juga:
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Bank Indonesia bersama pemerintah pusat dan daerah serta swasta harus berkolaborasi lebih erat agar program digitalisasi dapat berjalan baik. Salah satunya melalui peningkatan literasi digital bagi sumber daya manusia yang terlibat dalam kepariwisataan, pelaku UMKM, dan masyarakat secara luas.
“Program QRIS yang diluncurkan Bank Indonesia sebagai alat pembayaran digital agar dimanfaatkan dengan baik oleh sektor pariwisata dan pelaku UMKM,” kata Ma’ruf.
BACA: Bank Indonesia: April 2021, Volume Transaksi Digital Naik 60 Persen
FRANCISCA CHRISTY ROSANA