INFO BISNIS – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (bank bjb) telah menyiapkan berbagai inovasi dalam bertransaksi seturut datangnya era transformasi digital. Proses digitalisasi tersebut dipercepat oleh pandemi yang memaksa skema pembayaran digital kian masif.
"Pada saat yang bersamaan, terjadilah pandemi. Jadi dalam periode shifting transaksi perbankan konvensional menuju digital tersebut, bank bjb memperoleh berkah karena berhasil tumbuh dengan pesat di Jawa Barat dan Banten," ujar Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam talkshow Money Talks Power Lunch : Digitalisasi BPD di CNBC Indonesia, Kamis 24 Juni2021.
Yuddy menjabarkan, aplikasi mobile banking bank bjb, yakni bjb Digi berhasil tumbuh signifikan pada periode Desember 2020–pertengahan Juni 2021. Kurang dari enam bulan, pertumbuhan bjb Digi melejit hingga 117,4 persen.
bank bjb juga telah mengadopsi sistem pembayaran berbasis QRIS, yakni QR Code Indonesian Standard sebagai moda transaksi digital yang mudah dan praktis. Jumlah merchant yang tergabung dalam sistem pembayaran QRIS bank bjb juga melesat selama pandemi.
"Ekosistem QRIS merchant kami tumbuh eksponensial, meningkat hampir 20 kali lipat dari Desember 2020. Hingga pertengahan Juni2021," ungkap Yuddy. Selain itu, fee based income dari transaksi e-channel bank bjb juga tumbuh hingga 54,25 persen year on year.
"Tahun 2021 ini menjadi tahun untuk kami berupaya memberikan kemudahan-kemudahan pada para nasabah setelah kami melakukan transformasi di awal 2020 dengan kemunculan berbagai platform. Arah bank bjb memperkuat ekosistem digital di Jabar sudah on the track. Mudah-mudahan (transaksi digital) bisa terus menjadi secondary backbone dalam penerimaan fee-based income kami," kata Yudi.
Tantangan yang kini dihadapi yakni meningkatkan literasi digital masyarakat. "Literasi apsek security ini harus terus kita lakukan pada masyarakat, bahwa QRIS adalah alat pembayaran yang aman," ujarnya. (*)