Ia juga mengungkapkan bahwa penyebaran investasi telah semakin merata ditunjukkan dengan semakin banyaknya investasi di luar Jawa, baik investasi asing maupun dalam negeri.
Ia menjelaskan ke depan Kementerian Investasi/BKPM akan melakukan pengembangan sektor-sektor investasi berdasarkan kawasan.
"Contoh di kawasan Sulawesi, Maluku, itu kita akan dorong industri nikel untuk baterai dengan perikanan. Kawasan Papua akan kita dorong untuk pembangunan pupuk di Papua Barat dan pembangunan smelter juga perkebunan pala," kata Bahlil Lahadalia.
Selanjutnya Kalimantan akan difokuskan untuk pengembangan hilirisasi bauksit, gasifikasi batu bara, dan IKM. Sementara itu, Sumatera difokuskan untuk pengembangan hilirisasi sawit, kertas dan pulp, serta industri karet dan ban.
"Di Jawa, kita akan melakukan kolaborasi selain yang sudah ada, kita akan bangun untuk baterai mobil di Batang (Jawa Tengah), prekursor, katode," kata Bahlil.
Ada pun kawasan Bali dan Nusa Tenggara akan difokuskan untuk pengembangan pariwisata dan kawasan kesehatan untuk lansia. "Kalau kita sudah tua, gairah hidup sudah kurang, kita bisa di sana saja, menatap masa depan cerah," ujar Bahlil Lahadalia.
ANTARA
Baca juga: Soal Tiap Investasi Wajib Libatkan Pengusaha Daerah, Bahlil: Bukan Kacang Goreng