TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu agenda rapat umum pemegang saham tahunan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom yang digelar pada hari ini ialah perombakan jajaran direksi dan komisaris.
Sumber Bisnis menyebutkan dalam acara tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Bambang Brodjonegoro sebagai komisaris utama perusahaan pelat merah itu, menggantikan Rhenald Kasali. "Kita tunggu nanti sore ya, terima kasih," ujar Bambang saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat, 28 Mei 2021.
Bukalapak sebelumnya juga mengangkat mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama pada RUPS yang diadakan pada akhir April 2021 lalu. Setelah tidak lagi menjabat sebagai Menristek, ia melanjutkan karirnya sebagai dosen di Universitas Indonesia (UI).
Selain mengagendakan perubahan susunan direksi dan komisaris, RUPS Tahunan Telkom juga akan menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan konsolidasian perusahaan untuk periode yang berakhir pada Desember 2020 lalu. Ada juga agenda penetapan penggunaan laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu serta tantiem dan gaji direksi dan komisaris untuk tahun 2021.
Emiten dengan kode saham TLKM ini mencatat sejumlah angka positif kendati diterpa pandemi. Per akhir Desember 2020, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp 136,46 triliun atau naik 0,66 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan 2019 senilai Rp 135,56 triliun.
Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih naik 11,46 persen yoy menjadi Rp 20,8 triliun. sebelumnya, laba yang diraup perusahaan telekomunikasi tersebut tercatat Rp 18,66 triliun.
Dalam RUPST 2019, TLKM memutuskan pembayaran dividen tunai senilai total Rp 15,26 triliun pada 23 Juli 2020. RUPS memutuskan pembayaran dividen tunai itu setara 60 persen dari laba bersih tahun buku 2019. Jumlah itu setara dengan Rp11,19 triliun atau Rp 113,0361 per saham.
Telkom juga menambah dividen spesial tunai sebesar 21,78 persen dari laba bersih tahun buku 2019. Nilai itu setara dengan Rp 4,06 triliun atau Rp 41,0321 per saham.