Karena bingung, Azrizal langsung menelepon kontak center Bank Mandiri untuk menanyakan masalah yang ia alami. Petugas call center kala itu menyatakan bahwa telah terjadi transaksi penarikan dan transfer dengan nomor kartu yang sama seperti yang dimiliki oleh nasabah.
Padahal pada saat transaksi terjadi, kartu ATM nasabah berada di dompet pribadinya. Selanjutnya pada 8 Februari 2021, nasabah mendatangi Bank Mandiri cabang Melawai, Jakarta Selatan, untuk memperoleh jawaban lebih detail.
Petugas bank saat itu langsung melakukan pergantian kartu ATM dengan alasan ada dana masuk di waktu yang sama. Nasabah juga diminta menunggu proses investigasi. Usai investigasi rampung, Bank Mandiri menyatakan tidak dapat melakukan penggantian dana karena telah terjadi kebocoran pin ATM transaksi itu tergolong sah.
Kabar kehilangan dana hingga ratusan juta ini viral diperbincangkan di Twitter. Bahkan hingga sore tadi, tagar Mandiri sempat menjadi keyword trending di media sosial tersebut.
Salah satu warganet bernama Naufal dengan akun @Hlmimisan yang mengunggah cuitan tentang utas tersebut mengaku khawatir dengan keamanan dana di perbankan karena tahu kasus tersebut. "Aduh kalau terjadi lagi dan lagi, jadi mikir beberapa kali mau nyimpen duit banyak-banyak di bank," cuitnya pada Jumat, 21 Mei 2021.
Sementara itu, ada juga nasabah yang menduga dana Rp 128 juta itu bisa hilang karena kartu ATM nasabah sempat dikloning oleh oknum. Salah satu yang menduga praktik skimming adalah Candro Sinabutar.
Dalam cuitannya, ia mengaku bersama teman sekantornya pernah terkena skimming, tapi bukan Bank Mandiri. "Saya 5 jt temen sekantor 10jt..setelah beberapa bulan dikembalikan.. banknya plat merah tp bukan mandiri.. harusnya kalau skimming itu salah bank.. ga bisa menjaga mesin atm nya sendiri..," cuit @candrosinabutar . Setelah kejadian itu, ia memberi tips agar kalau menarik tunai uang di ATM yang berdekatan dengan bank terkait. "Ambil2 duit jangan di atm yg sembarangan.. mending ambil di atm yg secure kayak atm yg ad di bank lgs.."