Yusuf mempertanyakan selama ini dana-dana ditempatkan di perusahaan aset manajemen yang mana, kenapa produk pembiayaan yang ditawarkan bank syariah mahal, bagaimana komunikasi komunikasi para tokoh dan pemimpin dengan para aktor di akar rumput.
"PAM (Paytren Aset Manajemen) sebagai satu-satunya yang dari lahir udah aset manajemen syariah juga ga ada pernah diajak bicara, sedikit pun," ujarnya.
Ia pun mempertanyakan keberpihakan perbankan syariah terhadap dunia pesantren. Kritiknya itu juga berlaku kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang mewadahi BSI. Oleh karena itu ia meminta kementerian yang dinakhodai oleh Erick Thohir itu berpihak dan berani rugi demi dunia syariah.
Apalagi, menurut dia, ini menyoal perjuangan awal di dunia syariah. Apalagi, kata Yusuf, para investor asing sudah ikut memodali dunia syariah hingga puluhan triliun.
"Saya berharap, rakyat diberi kesempatan untuk dimiliki oleh rakyat seutuh-utuhnya. Carilah jalan. Carilah regulasi. Supaya rakyat bisa memiliki," ucapnya.
Hal ini, kata Yusuf Mansur, bukan berarti memberi sentimen khusus terhadap saham tertentu. "Melainkan kesempatan kayak konglomerat asing membeli 1 bank syariah. Rakyat, bisa."
Baca: Yusuf Mansur Wacanakan IPO Rakyat, Angkringan hingga Tukang Nasi Uduk