Sultan menuturkan, sektor-sektor yang berkontribusi dan menunjukkan pertumbuhan itu meliputi bidang informasi dan telekomunikasi, pengadaan air, dan konstruksi pertanian.
Menurut Sultan, tumbuhnya sektor informasi dan telekomunikasi ini dipicu adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebagian besar aktivitas masyarakat yang semula luring berubah menjadi daring demi mencegah penyebaran virus Covid-19.
“Perekonomian DIY yang tumbuh ini harus disikapi dengan bijak agar lebih merata dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.
Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY mengalami pergeseran.
Pangsa kontribusi penyediaan akomodasi dan makan minum tergeser oleh sektor informasi dan komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa lapangan usaha akomodasi dan makan minum yang terkait dengan dunia pariwisata masih terpuruk akibat pandemi.
“Kami harap Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, serta dinas-dinas terkait dapat merespon dengan baik dengan mengoptimalkan sertifikasi CHSE, market hub Sibakul dan inovasi-inovasi sosial ekonomi lainnya,” kata Sultan.
BACA: Sultan Izinkan Warga Yogyakarta Mudik Lokal, tapi Ada 2 Syaratnya
PRIBADI WICAKSONO