TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Pahala Mansury berharap total volume transaksi konsolidasi wakaf melalui PT Bank Syariah Indonesia Tbk meningkat dari 2020. Menurutnya, peningkatan itu bisa terjadi dengan sosialisasi dan implementasi digital mengenai wakaf produktif.
"Kalau kita lihat dari jumlah transaksi yang tidak cukup baik, namun kita harapkan dengan sosialisasi yang lebih baik lagi dan juga dengan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai platform digital tersebut, kami harapkan nilai ini akan terus bertambah dengan semakin tingginya akses literasi masyarakat terhadap wakaf," kata Pahala dalam Webinar Bank Indonesia (BI) Wakaf Produktif, Jumat, 7 Mei 2021.
Dia menuturkan total volume transaksi konsolidasi wakaf melalui Bank Syariah Indonesia masih rendah atau di kisaran Rp 3 miliar pada 2020.
"Wakaf sepanjang tahun 2020, memang total volume transaksi konsolidasi wakaf di BSI masih cukup kecil yaitu hanya sebesar Rp 3 miliar," ujarnya.
Kendati begitu, kata dia, untuk jumlah transaksi wakaf masih cukup tinggi sebesar 23 ribu transaksi.
Pahala juga mengatakan berdasarkan data literasi wakaf nasional 2020, skor indeks literasi wakaf masih rendah atau di 50,48.
"Hal ini kita sayangkan bersama mengingat bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk muslim terbanyak di dunia dan mewakili 12,7 persen penduduk muslim di seluruh dunia," ujarnya.
Dia berharap pemahaman dan literasi masyarakat terhadap wakaf serta partisipasi masyarakat bisa ditingkatkan bersama.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik wakaf benda tidak bergerak, maupun benda bergerak termasuk wakaf dalam bentuk uang.
"Potensi wakaf sangat sangat besar di negara kita potensi wakaf per tahun mencapai Rp 2.000 triliun dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp 188 triliun," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara yang disiarkan secara virtual, Senin, 25 Januari 2021.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: BWI Bidik Kelolaan Wakaf Tunai Tembus Rp 300 Miliar Tahun Ini