TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir merencanakan PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk melantai di bursa pada tahun ini. "InsyaAllah tahun ini. Tapi untuk bulannya, tahapannya, kita belum bisa pastikan," ujar dia di Gedung Patra Jasa, Rabu, 5 Mei 2021.
Erick mengatakan rencana go public akan melihat banyaknya aksi korporasi yang ada di pasar, baik dari perusahaan swasta maupun BUMN. "Window akan disesuaikan pada saat uang tepat," ujarnya. Menurut dia, rencana tersebut juga harus melalui sosiaisasi dan koordinasi dengan pihak terkait.
Saat ini, kata Erick, PIS sudah mengintegrasikan bisnis kapal dengan logistik. Sehingga, model bisnisnya menjadi lebih berkelanjutan lantaran mengintegrasikan bisnis kapal, pelabuhan, dan penyimpanan. Ia mengatakan langkah ini diperlukan untuk memperkuat rantai pasok di bidang energi nasional.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati berharap PIS bisa menjadi subholding pertama dari perseroan yang melantai di bursa. Pasalnya, PIS adalah subholding pertama yang lahir pasca restrukturisasi organisasi Pertamina sejak 12 Juni 2020. "Ini subholding pertama, transformasi juga sudah tertata," ujarnya.
Dengan telah sahnya seluruh aset kapal, sarana tambat dan non sarana tambat, serta enam pelabuhan, serta terminal BBM dan elpiji diserahkan, maka hari ini armada yang dikelola PIS ada 750 armada, yang terdiri dari 540 aset milik sendiri dan sisanya sewa.
Ke depannya, perseroan juga akan meningkatkan pasar ke luar negeri. Pasalnya, selama ini hampir semua pasar yang digarap PIS adalah pasar domestik. Strategi untuk memperluas pasar adalah dengan melakukan kemitraan.
"PIS kerja sama dengan BGR untuk kapal elpiji karena kita masih impor LPG dari timur tengah dan v-toll untuk impor dari AS. Sementara kemitraan dengan NYK untuk transfer knowledge," tutur Nicke.
Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Sri Mulyani Soal Utang Naik hingga Direksi Pertamina Diganti