TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menutup sesi pertama perdagangan hari ini di level 5.933, melemah -0,32 persen dari angka penutupan kemarin yang 5.952.
Sebanyak 199 saham menguat, 263 melemah, 172 stagnan dengan nilai total transaksi mencapai Rp 4,5 triliun.
"Investor asing kembali mencatatkan net buy mencapai Rp 27,6 miliar di pasar reguler pada sesi pertama hari ini," dikutip dari analisis Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 3 Mei 2021.
Sementara itu, di pasar negosiasi juga terjadi net buy sebesar Rp 6,5 miliar.
Saham Telkom Indonesia (TLKM) menduduki peringkat teratas saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 33,7 miliar, disusul ZINC sebesar Rp 27,3 miliar dan DMMX sebesar Rp 23,8 miliar.
Sementara itu saham Aneka Tambang (ANTM) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing di pasar reguler pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 27,2 miliar, disusul INTP sebesesar Rp 13.4 miliar dan BMRI Rp 8.1 miliar.
Saham yang mengisi jajaran lima besar top gainer atau menguat tertinggi di sesi pertama ini adalah INTD (+34,7 persen ke Rp 190 per saham), AGRS (+24,4 persen ke Rp 525 per saham), SAPX (+19 persen ke Rp 1.125 per saham), DNAR (+17,9 persen ke Rp 230 per saham), dan PRDA (+15,4 persen ke Rp 4.420 per saham).
Sekadar informasi, Bank Oke (DNAR) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sekaligus Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) pada 5 Mei besok, yang akan membahas penggunaan laba serta rencana penawaran umum terbatas dengan HMETD
Sedangkan saham-saham yang mengisi lima besar top loser atau melemah paling dalam adalah TEBE (-6,9 persen ke Rp 535 per saham), SUPR (-6,9 persen ke Rp 5.350 per saham) , JSPT (-6,9 persen ke Rp 805 per saham), KOTA (-6,8 persen ke Rp 274 per saham), dan BEBS (-6,8 persen ke Rp 438 per saham).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,17 Persen, Saham BRI dan BNI Paling Banyak Dibeli Asing
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.