TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 28 April 2021 terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi.
Dari jumlah tersebut, ia berujar terdapat satu calon perusahaan yang diperkirakan melantai di bursa pada bulan Mei 2021. "Dari seluruh pipeline IPO saham yang telah disampaikan sebelumnya, belum terdapat perusahaan yang merupakan unicorn dan BUMN dan entitas anak," ujar Nyoman kepada awak media, Kamis, 28 April 2021.
Adapun klasifikasi aset perusahaan dalam pipeline, merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 53/POJK.04/2017, kata Nyoman, ada enam perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar yang direncanakan melantai di pasar modal.
Selain itu, ada sepuluh perusahaan aset skala menengah, yaitu antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar, serta enam perusahaan dengan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar yang akan mencatatkan sahamnya di BEI.
Apabila dikelompokkan berdasarkan sektornya, Nyoman mengatakan dua perusahaan yang akan melantai berasal dari sektor basic materials, dua perusahaan dari sektor industrial, satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, tiga perusahaan dari sektor konsumer non-cyclicals, serta enam perusahaan dari sektor konsumer cyclicals.
Berikutnya, dua perusahaan dari sektor properti dan real estate, dua perusahaan dari sektor teknologi, satu perusahaan dari sektor layanan kesehatan, dua perusahaan dari sektor energi, dan satu perusahaan dari sektor finansial.
Baca Juga: Begini Penjelasan Anak Usaha Agung Podomoro Land Usai Digugat PKPU