Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. Terkenal sebagai pengusaha, Bahlil tercatat memiliki sepuluh perusahaan di berbagai bidang. Korporasinya berdiri di bawah naungan PT Rifa Capital sebagai perusahaan holding.
Pada Oktober 2019 lalu, Jokowi memilih Bahlil menjadi Kepala BKPM. Ia menggantikan Thomas Trikasih Lembong yang menduduki jabatan Kepala BKPM pada kabinet sebelumnya.
Semasa memimpin BKPM, Bahlil mencatatkan peningkatan realisasi investasi. Pada 2019, total realisasi investasi BKPM sebesar Rp 809,6 triliun atau meningkat dari target yang ditetapkan sebesar Rp 792 triliun (2,2 persen).
Kemudian pada 2020, realisasi investasi BKPM meningkat dari target menjadi Rp 826,3 triliun. Sebelumya, Bahlil mematok target investasi 2020 hanya naik tipis sebesar Rp 817,2 triliun karena pandemi Covid-19.
Sedangkan pada triwulan I 2021, BKPM mencatatkan capaian investasi sebesar Rp 219,7 triliun. Investasi itu tumbuh 2,3 persen secara quarter to quarter dan tumbuh 4,3 persen secara year on year. Dalam dua tahun, Bahlil menyelesaikan masalah investasi mangkrak sebesar Rp 517,6 triliun atau 73 persen dari total investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun.
Pada 2021, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mematok target realisasi investasi sebesar Rp 856 triliun. Sedangkan Jokowi mematok target lebih besar, yakni Rp 900 triliun.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS
Baca: Apindo: Bahlil Lahadalia Kawal Masalah Investasi, Investor Tidak Dipingpong