TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi. Pelantikan ini sekaligus menandai berubahnya nomenklatur Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM menjadi Kementerian Investasi.
“Sore ini (dilantik),” tutur sumber Istana Negara, Rabu, 28 April 2021.
Kabar tersebut juga dikonfirmasi Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi BKPM, Rizal Calvary Marimbo. Ia menyatakan target investasi yang ditetapkan untuk untuk BKPM tahun ini sebesar Rp 900 triliun sudah mengarah ke perubahan nomenklatur lembaganya.
“Target-target yang ditetapkan tahun sudah beraroma bahwa (Bahlil) akan menjadi Menteri Investasi. Pak Jokowi sebelum melantik Kabinet (Indonesia Maju) sudah menggaungkan Kementerian Investasi,” kata Rizal saat dihubungi Tempo.
Bahlil Lahadalia adalah Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019. Keterlibatannya di HIPMI tercatat sejak 2003. Mulanya, pria kelahiran Maluku Utara, 7 Agustus 1976 itu terdaftar di HIPMI tingkat kabupaten. Ia lalu menjadi pengurus di HIPMI provinsi hingga pusat.
Sejak sekolah dasar, Bahlil berwirausaha dengan membantu keluarga dengan berjualan kue. Saat SMP, dia sempat menjadi kondektur dan sopir angkutan umum semasa sekolah di tingkat menengah atas.
Bahlil kemudian berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Semasa di kampus, ia tercatat menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Bahlil terjun di kepengurusan HMI sebagai bendahara umum.