TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah masih menjalin komunikasi dengan perusahaan teknologi milik Elon Musk, Tesla, untuk menanamkan investasi di Indonesia.
"Jujur Tesla ini sedang dilakukan komunikasi oleh Kemenko Maritim dan Investasi. Komunikasi dilakukan terus menerus," ujar Bahlil dalam konferensi video, Senin, 26 April 2021.
Bahlil mengatakan potensi investasi dari perusahaan asal negeri Abang Sam itu selalu ada. Namun, rincian komunikasi dilakukan secara day-to-day oleh Kemenko Maritim dan Investasi.
"Tapi doain, masih ada harapan dan optimisme untuk bisa tesla masuk ke Indonesia," ujar Bahlil.
Sebelumnya, pada akhir 2020 lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk melihat Indonesia sebagai lokasi fasilitas landasan peluncuran roket SpaceX, serta membicarakan berbagai peluang investasi di Tanah Air.
"CEO Tesla Elon Musk menanggapi undangan Presiden Jokowi dengan rencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada bulan Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerja sama tersebut," ujar Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 Desember 2020.
Kendati telah merencanakan kunjungannya ke Tanah Air pada awal tahun ini, kedatangan anak buah Elon Musk itu masih terus ditangguhkan hingga kini. Sedianya, perusahaan milik Elon Musk itu dijadwalkan datang ke Indonesia pada Januari 2021, namun kemudian ditunda ke Februari 2021 dan kembali ditangguhkan.
Ajakan Jokowi itu bermula dari perbincangannya bersama Elon Musk melalui sambungan telepon pada Jumat, 11 Desember 2020. Didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jokowi dan Elon Musk membahas mengenai peluang investasi Tesla di Indonesia.
Pada perbincangan tersebut, keduanya bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Kala itu, Jokowi juga mengajak Tesla untuk melihat peluang investasi untuk membangun landasan peluncuran roket di Tanah Air.
Pada Februari 2021, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah telah menerima proposal investasi dari Tesla. Secara umum proposal yang diajukan Tesla antara lain mengenai proyek baterai lithium serta Energy Storage System atau ESS. ESS yang dikembangkan Tesla adalah semacam baterai isi ulang dengan kapasitas besar mencapai puluhan hingga seratusan megawatt.
Baca Juga: Bamsoet Beli Tesla Cybertruck, Lihat Koleksi Mobil Listrik di Garasinya