Secara keseluruhan, kata Ganesan, riset dari beberapa lembaga seperti Nielsen memang mencatat bahwa kinerja industri Fast-moving consumer goods (FMCG) sepanjang 2020 menurun. Selain itu, dampak dari Ramadhan dan Lebaran 2020 juga tidak begitu besar untuk industri ini.
Tahun ini, kata Ganesan, konsumen juga kemungkinan masih akan berpikir-pikir untuk memilih apakah akan belanja atau menyimpan uang mereka. Sebab, masyarakat juga tidak boleh melakukan mudik lebaran 2021 sesuai instruksi pemerintah.
Meski demikian, kata Ganesan, Nestle Indonesia tetap optimistis lebaran 2021 akan memberikan dampak yang lebih baik bagi perusahaan dibandingkan tahun lalu. Sehingga, berbagai ekspansi bisnis tersebut tetap diambil oleh perusahaan.
Prinsip ini yang ditekankan Ganesan di Nestle Indonesia. Menurut dia, lebih baik membuat keputusan yang hanya benar 50 persen. Ketimbang tidak membuat keputusan, lalu selamat dari kesalahan.
BACA: CEO Nestle Indonesia Beberkan Alasan Investasi Jutaan Dolar di Tengah Pandemi
FAJAR PEBRIANTO