TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sedang menjajaki negosiasi dengan beberapa negara untuk membuka travel bubble. Hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian Bali yang merosot akibat pariwisata yang terdampak.
“Perlu dibuat strict protokol kesehatan terutama untuk para wisatawan mancanegara (wisman) yang disepakati dengan negara asal wisman tersebut. Kami memang sedang menjajaki negosiasi dengan beberapa negara untuk membuka travel bubble wisman dengan Bali,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Kamis, 8 April 2021.
Menurut dia, ada tiga kunci recovery ekonomi Bali dalam jangka pendek ini. Hal itu dia sampaikan dalam forum bertajuk Grand Design of Bali Economic Recovery yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali.
Luhut menyampaikan bahwa kunci keberhasilan pemulihan Bali dapat terwujud melalui pengendalian kasus Covid-19 yang semakin baik, percepatan proses vaksinasi di Bali sehingga dapat terbentuk herd immunity, serta protokol kesehatan yang ketat.
Dengan kasus Covid-19 yang membaik, dia yakin bahwa tingkat kepercayaan wisatawan domestik akan semakin meningkat sehingga aktivitas ekonomi secara gradual bisa kembali normal.
Dia juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah memang berupaya untuk menarik kedatangan wisatawan mancanegara untuk berpariwisata di Indonesia, khususnya di Bali. Tentunya, hal ini akan dilaksanakan di bawah protokol kesehatan yang ketat.
Sementara untuk jangka menengah dan panjang, Menko Luhut menyampaikan perlunya pengembangan health tourism, serta diversifikasi kepada sektor-sektor di luar pariwisata, seperti sektor kelautan dan budidaya perikanan serta pertanian. “Sudah ada beberapa investor yang berminat untuk ini. Dengan health tourism yang berkembang, maka length of stay dari wisatawan yang datang akan lebih panjang,” kata Luhut.
HENDARTYO HANGGI
Baca: Soal Travel Bubble, Sandiaga: Kami Enggak Mau Nawar-nawarin