TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan rencana pemerintah membuka gerbang bagi wisatawan asing dengan skema travel bubble atau travel corridor arrengement dalam proses finalisasi. Rencana tersebut terus dimatangkan dalam rapat tingkat kementerian dan lembaga sebelum diusulkan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Menurut Sandiaga, dalam implementasinya, pemerintah hanya akan bernegosiasi dengan negara yang tertarik meneken perjanjian koridor wisata dengan Indonesia. Kerja sama juga akan dimulai bila pemerintah menerima permintaan pembukaan travel bubble dari negara lain.
“Ini based on request (berbasis permintaan). Kami enggak mau nawar-nawarin kalau mereka (negara lain) enggak mau (teken) travel corridor arrengement,” ujar Sandiaga dalam Live Instagram Tempo, Senin, 15 Maret 2021.
Sandiaga melanjutkan, ada beberapa kategori negara yang memiliki peluang besar menjalin kerja sama travel bubble dengan Indonesia. Selain ASEAN, negara-negara di Eropa dan Asia bagian timur seperti Cina dan Jepang dianggap siap membuka market wisatanya.
Adapun dalam menyusun ketentuan pembukaan travel bubble, pemerintah akan mempertimbangkan berbagai kriteria yang berlaku di negara calon mitranya. Misalnya, negara yang akan bekerja sama dengan Indonesia harus memiliki penanganan Covid-19 yang baik.
“Jangan sampai mereka datang ke sini membawa penyakit, di sini tertular penyakit, dan ke luar dari Indonesia menularkan penyakit,” kata Sandiaga.