"Karena industri terus berkembang, kami memperkirakan lebih banyak aplikasi berbasis blockchain (sistem penyimpanan data digital berisikan catatan yang terhubung melalui kriptografi) untuk diperkenalkan ke dunia, dan bertepatan dengan itu, lonjakan minat di sekitar aset alternatif lainnya ... karena mereka menjadi lebih siap pasar," katanya.
Penyedia data blockchain, Glassnode, dalam sebuah laporan penelitian, mengatakan fakta bahwa bitcoin telah memegang kapitalisasi pasar US$ 1,0 triliun selama satu minggu adalah "mosi percaya yang kuat untuk bitcoin dan kelas aset mata uang kripto secara keseluruhan."
Ia menambahkan bahwa aktivitas on-chain terus memperkuat posisi kuat bitcoin, dengan volume yang setara dengan lebih dari 10 persen dari pasokan yang beredar yang bertransaksi di atas ambang US$ 1,0 triliun.
Pada Senin, Grayscale Bitcoin Trust, sarana investasi publik senilai US$ 35 miliar yang memegang bitcoin, mengatakan tetap berkomitmen untuk mengkonversi ke dana yang diperdagangkan di bursa. Dalam sebuah posting blog, Grayscale mengatakan waktu transisinya akan bergantung pada lingkungan peraturan.
Bitcoin telah meningkat lebih dari 100 persen tahun ini, sementara ethereum naik hampir 190 persen. Keduanya secara besar-besaran mengungguli kelas aset tradisional, didukung oleh masuknya perusahaan arus utama dan investor besar ke dunia mata uang kripto, termasuk Tesla Inc dan BNY Mellon.
ANTARA
Baca juga: Harga Uang Kripto Terpopuler Setelah Bitcoin Tembus Rp 30 Juta, Penyebabnya?