Budi menambahkan, banyak hal teknis yang sudah dilakukan oleh pihaknya. Diantaranya mengintegrasikan infrastruktur, membangun Data Center yang dilengkapi dengan Disaster Recovery Center yang bekerja tujuh hari 24 jam, secara bertahap melakukan integrasi antar aplikasi.
Selain itu, dia juga menetapkan standardisasi data dan metadata guna menjamin interoperabilitas data, memperkuat kelembagaan serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia fungsional Pranata Komputer, Statistisi serta Surveyor Pemetaan.
"Salah satu bentuk transformasi digital KKP berupa pendataan produksi hasil tangkapan ikan dengan menggunakan timbangan online yang terintegrasi dengan Data Center," kata dia.
Adapun BPS telah memberikan rekomendasi sebanyak 950 orang Prakom dan 722 orang Statistisi untuk berbagai tingkatan jenjang fungsional. Kemudian pemetaan kebutuhan tenaga fungsional di bidang Surta sebanyak 701 sedang dalam proses konsultasi dengan lembaga pembina yakni Badan Informasi Geospasial.
Menteri Trenggono sebelumnya mengatakan, data merupakan salah satu acuannya dalam mengambil keputusan maupun membuat kebijakan. Untuk itu, dia meminta jajarannya di KKP melakukan transformasi digital sehingga perolehan dan pengolahan data menjadi informasi bisa dilakukan lebih cepat.
KKP menekankan perlunya menggunakan teknologi dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan. Peran teknologi dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan mendorong terwujudnya pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan sebagai sumber ekonomi nasional yang berkelanjutan.
BACA: KKP Minta Dukungan Internasional Agar Larang Perdagangan Benur Lobster
HENDARTYO HANGGI