Sementara itu, CEO Malacca Straits Kenneth Ng menilai AVN sebagai perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dan keberhasilan dalam menyediakan konten eksklusif kepada jutaan orang. Merger tersebut akan mendorong pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan bagi Malacca Straits sendiri.
“Kami senang membawa Asia Vision Network dan Malacca Straits Acquisition Company bersama-sama sebagai perusahaan terpadu yang terdaftar di AS. Ketika kita mengangkat SPAC kami, kami bertekad untuk menemukan perusahaan dengan model bisnis yang kuat,” kata Kenneth.
Sebelumnya, pada tahun 2020, AVN menggabungkan MNC Play dan Vision+ menjadi OTT, IPTV, dan broadband yang terkonsolidasi peron. AVN telah mengamankan kemitraan dengan jaringan terkemuka penyedia untuk memajukan jaringan berekspansi ke lebih dari satu juta rumah yang mencakup 14+ kota.
MNC Play menjadi broadband pertama penyedia untuk mendapatkan kesepakatan tahun jamak dengan ICON+, anak perusahaan dari PLN, yang memiliki akses pasar konsumen yang luas yang mengarah ke biaya peluncuran yang rendah.
Sementara kemitraan dengan MNC Group memungkinkan akses OTT eksklusif ke perpustakaan kontennya, termasuk MNC Pictures, perusahaan produksi terbesar di Indonesia, yang secara teratur menempati slot pertama untuk angka tontonan nasional.
Sebelumnya, Hary Tanoe pernah membeberkan kondisi bisnis media di perusahaannya di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah lini bisnis MNC Group mencatat kenaikan jumlah pengguna, salah satunya pada bisnis televisi.
"Karena begitu banyaknya masyarakat yang tinggal di rumah, terjadi peningkatan sangat luar biasa dari pola menonton televisi," kata Hary dalam acara Hari Pers Nasional di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.
Perubahan ini tak lepas dari pergeseran tren konsumsi media di masyarakat selama pandemi. Dari catatan Hary tanoe, jumlah penonton televisi naik 12 persen selama pandemi. Sementara, jumlah pembaca online meningkat 40 persen.
BISNIS
Baca: Perusahaan Milik Hary Tanoe Ini Lolos dari Gugatan Pailit Perusahaan Korsel