TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe, PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) melalui anak perusahaannya PT Asia Vision Network (AVN) mengumumkan bahwa telah resmi menandatangani perjanjian penggabungan atau merger dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited.
Dengan merger itu, valuasi perusahaan diprediksi akan mencapai US$ 573 juta atau sekitar Rp 8,02 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS). Rencana penggabungan perusahaan diharapkan rampung pada kuartal II atau kuartal III pada tahun ini.
Siaran pers AVN yang dirilis pada Senin, 22 Maret 2021, menjelaskan, bergabungnya AVN dengan Malacca Straits bertujuan untuk mendaftarkan AVN di pasar modal Amerika Serikat NASDAQ.
Merger tersebut juga diproyeksikan bakal membawa sekitar US$ 135 juta dana segar ke perseroan. Hal ini dengan asumsi bahwa tidak ada penebusan oleh pemegang saham publik Malacca atau harga pembelian penyesuaian.
Dalam merger tersebut, sekuritas Malacca Straits yang beredar akan diganti dengan sekuritas pengganti AVN, dengan saham biasa AVN pengganti yang dimiliki oleh The Bank of New York Mellon sebagai tempat penyimpanan. Bank of New York Mellon mengirimkan American Depositary Receipts (ADR) AVN kepada pemegang keamanan Malacca Straits.
Setiap pemegang saham Malacca Strait akan menerima ADR yang mewakili satu saham biasa AVN. Sebagai gantinya saham biasa Malacca Straits berkode saham MLAC dan setiap warannya akan menjadi waran untuk membeli satu ADR.
Adapun MNC Group akan memutar 100 persen sahamnya di AVN, dan akan menerima tambahan saham biasa AVN sehubungan dengan penggabungan tersebut.
CEO MNC Group Hary Tanoe yakin langkah merger itu bakal mendorong kepemimpinan dalam layanan over the top (OTT) media di Indonesia, IPTV, dan juga layanan broadband. “Hari ini, kami telah mengambil langkah maju yang signifikan dalam rencana pertumbuhan kami dengan meningkatkan neraca yang berpotensi memiliki arus masuk lebih dari US$ 130 juta dalam bentuk tunai,” ucapnya.