TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan berbagai kemudahan peluang investasi di tanah air. Salah satunya, saat bertemu Ketua Japan Indonesia Association (Japinda) sekaligus mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuo Fukuda. Japinda merupakan lembaga dengan peran meningkatkan kerja sama antara Jepang dan Indonesia.
“Dalam pertemuan tersebut, kami menyampaikan bahwa pengesahan Undang-undang Cipta Kerja mendorong reformasi regulasi yang mendukung peningkatan investasi termasuk dari Jepang,” ujar Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Maret 2021.
Terkait dengan peningkatan investasi, Agus sekaligus membahas pengembangan industri methanol dan ammonia. Pasalnya, salah satu industri petrokimia terkemuka Jepang, Sojitz Corporation, telah menyampaikan minatnya untuk memperluas investasi di Indonesia dengan berpartisipasi pada proyek hilirisasi industri berbasis gas di Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat.
“Kami mendorong agar perusahaan asal Jepang tersebut juga mengembangkan industri methanol dan ammonia sebagai bagian dari substitusi impor bahan baku,” kata Agus.
Pada kesempatan tersebut, Fukuda menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi industri petrokimia yang besar dan mendukung agar perusahaan Jepang dapat berinvestasi di sektor pionir tersebut. Ia juga mengapresiasi kemudahan birokrasi untuk investasi di Indonesia.
Dengan meningkatnya peluang investasi bagi perusahaan asal Jepang sebagai hasil disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, hubungan bilateral yang telah terbangun antara Indonesia-Jepang diharapkan akan makin kuat.
Jepang merupakan salah satu mitra strategis Indonesia. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, sepanjang 2020, investasi Jepang di Indonesia pada 2020 mencapai US$ 2,6 miliar dan sebanyak 8.817 proyek Jepang dilaksanakan di negara ini.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Menperin Sebut Perusahaan Jepang Ini Siap Kembangkan Industri Methanol di RI