Bank Jago juga diarahkan menjadi bank pertama yang beroperasi secara full digital di Indonesia dan menawarkan produk perbankan digital yang lengkap, berbeda dengan produk bank konvensional lain.
Morgan Stanley memprediksi transformasi yang dipimpin oleh tim manajemen yang sangat berpengalaman di platform digital dan produk perbankan. "Serta didukung penuh oleh Gojek, yang pada akhir 2020 menambah kepemilikan saham Bank Jago dari 4 persen menjadi 22 persen," tulis Morgan Stanley dalam risetnya, Kamis, 18 Maret 2021.
Dengan memanfaatkan ekosistem online pemegang saham Gojek, menurut Morgan Stanley, Bank Jago akan mampu membuka jalan untuk mendapatkan yang terbaik dari sisi bank konvensional dan fintech.
Kolaborasi dengan Gojek juga membuka peluang Bank Jago untuk mengakses 20 juta aktif aplikasi tersebut serta menggarap segmen ritel dengan kerja sama dengan ekosistem online Indonesia, seperti Tokopedia, Lazada, JD.id, Traveloka, dan lainnya.
Bank Jago juga dinilai punya ruang pertumbuhan yang besar dengan menyasar generasi milenial yang sangat lekat dengan dunia teknologi digital. Saat ini generasi muda mendominasi demografi penduduk atau sebesar 65 persen yang setara dengan 180 juta orang dari total populasi yang menjadikannya sebagai pasar yang potensial untuk penyaluran pembiayaan di segmen ritel.
Morgan Stanley memberikan penilaian overweight untuk saham ARTO dengan target harga pada level Rp 14.222. Adapun berdasar data RTI, saham Bank Jago kemarin, Kamis, 18 Maret 2021, bergerak di rentang Rp 9.875 hingga Rp 10.750 dan ditutup pada Rp 10.600. Level harga saham tersebut menguat 7,34 persen dari perdagangan sebelumnya.
BISNIS
Baca: Sebut Saham Bank Jago Fantastis, Mantan Bos Bursa Ini Mengaku Tak Berani Beli