TEMPO.CO, Jakarta - Morgan Stanley memiliki tiga skenario terkait dengan pergerakan saham PT Bank Jago Tbk. Analis Morgan Stanley Sekuritas Indonesia yakni Mulya Chandra dan Yulinda Hartanto menyebutkan analisa tersebut di antaranya memperkirakan harga saham dengan kode ARTO ini bisa menembus level Rp 21.000.
Skenario pertama yakni skenario terbaik atau bull case, di mana saham Bank Jago diperkirakan mampu menembus Rp 21.476 per saham atau setara 38,1 kali nilai buku. Saat ini rata-rata di kisaran Rp 9.875 sampai Rp 10.750 per saham.
Lonjakan harga saham ini dengan asumsi bila pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 7,4 persen. Pada proyeksi ini fungsi intermediasi Bank Jago harus naik 1 part per million (ppt) dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) lebih dari 3,1 persen.
Adapun pada skenario kedua atau base case, saham ARTO diperkirakan mencapai Rp 14.528 per saham, setara 25,8 kali nilai buku dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 6,2 persen. Dalam skenario ini pertumbuhan kredit Bank Jago juga harus naik 133 persen secara tahunan dengan net interest margin di posisi minimal 3 persen.
Sementara pada skenario ketiga atau bear case, saham ARTO bisa mencapai Rp 6.049 per saham atau 10,7 kali nilai buku per saham bila pertumbuhan PDB pada sebesar 5,2 persen. Dalam tahap ini, kredit Bank Jago hanya naik 3 persen dengan NIM di bawah 2,8 persen.
Dalam risetnya, Morgan Stanley juga menyampaikan dengan masuknya pemegang saham dan manajemen baru pada 2019, Bank Jago telah membangun ulang keseluruhan sistem bisnisnya menjadi platform berbasis digital.