TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengatakan bakal mengikuti proses hukum setelah ditetapkannya mantan Direktur Utama Bosowa Corporindo, Sadikin Aksa, sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana perbankan dalam proses penyelamatan Bank Bukopin di tahun 2020.
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK, Anto Prabowo enggan berkomentar banyak mengenai persoalan dugaan tindak pidana perbankan tersebut. Ia mengatakan perkara tersebut sudah masuk ke dalam ranah hukum, alias bukan lagi kewenangan OJK.
"Kami menghormati proses hukum, maka pertanyaan tersebut sudah masuk ke dalam substansi yang sudah tidak ada lagi dalam kewenangan OJK," ujar Anto kepada Tempo, Jumat, 12 Maret 2021.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Polri Brigadir Jenderal Helmi Santika membenarkan bareskrim telah menetapkan mantan Direktur Utama PT Bosowa Corporindo Sadikin Aksa sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana perbankan. "Iya, betul," ujar Helmi saat dikonfirmasi pada Rabu, 10 Maret 2021.
Helmy menjelaskan, sejak Mei 2018, PT Bank Bukopin, Tbk. telah ditetapkan sebagai bank dalam pengawasan intensif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena permasalahan tekanan likuiditas. Kondisi tersebut semakin memburuk sejak Januari hingga Juli 2020.
Dalam rangka upaya penyelamatan Bank Bukopin, OJK mengeluarkan kebijakan diantaranya memberikan perintah tertulis kepada Dirut PT Bosowa Corporindo atas nama Sadikin Aksa melalui surat OJK nomor : SR-28/D.03/2020 tertanggal 9 Juli 2020.