Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Invsestasi Septian Hario Seto mengatakan bahwa pembangunan smelter itu akan membutuhkan anggaran senilai US$ 2,5 miliar. Selama masa penjajakan dengan Tsingshan, pembangunan smelter di kawasan industri JIIPE, Gresik masih akan terus berjalan.
“Nanti akan masih negosiasi sementara akan tetap jalan Freeport akan tentukan. Di Weda Bay 2,4 juta ton besar sih. 2,4 juta ton input konsentrat,” ujar Septian dalam konferensi pers virtual pada awal Februari 2021 lalu.
Saat itu, Septian menjelaskan bahwa pemerintah tetap mematok target penyelesaian pembangunan smelter yang sama pada kerja sama antara Freeport dan Tsingshan yakni Desember 2023. Pihak Thingshan harus memberi kepastian kepada pemerintah terkait lini masa proyek itu nantinya.
Pemerintah, kata Septian, yakin perusahaan asal Cina itu bisa menyelesaikan proyek smelter itu tepat waktu jika mengacu pada pengalamannya di Morowali. “Desember 2023, sama target tidak berubah."
BISNIS
Baca: Produsen Sepatu Jepang Asics Relokasi Pabrik dari Cina ke RI