Dia menuturkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020 telah bekerja keras menahan dampak pandemi Covid-19, sebagai instrumen countercyclical APBN berhasil menahan kontraksi ekonomi lebih dalam. Kerja keras APBN, kata dia, akan berlanjut di 2021 untuk melanjutkan perannya sebagai alat pendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Kebijakan fiskal dan APBN 2021 yang disusun secara ekspansif dan konsolidatif digunakan secara optimal," kata dia.
Dia mengatakan percepatan program vaksinasi yang mulai berjalan diharapkan mampu menekan penularan dan mengembalikan konfiden masyarakat untuk kembali menghidupkan aktivitas ekonomi.
Di samping itu, Sri Mulyani mengatakan implementasi reformasi struktural seperti penerbitan aturan turunan UU Cipta kerja dan pembentukan Indonesia Investment Authority(INA) berpotensi mendorong peningkatan ease of doing business, penciptaan lapangan kerja, dan memperkuat investasi pada periode pemulihan perekonomian.
BACA: Sri Mulyani: Bansos Bantu Masyarakat Termiskin Indonesia
HENDARTYO HANGGI