JAKARTA-Pandemi tidak selamanya menyisakan cerita duka dan kelam. Ditengah upaya bersama pemerintah dan masyarakat menekan penyebaran Covid – 19, ada cerita bahagia yang melegakan. Supriyadi dan Adi Dharma, dua pengusaha tangguh yang berhasil mengekspor meubel dan furniture ke berbagai negara.
Supriyadi, akrab dipanggil Supri, memimpin PT Kharisma Rotan Mandiri dari Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dari workshop Glatak seluas 8.000 meter persegi, dia mengeskpor produk–produk anyaman rotan berkualitas tinggi ke Amerika Serikat, Eropa (Jerman, Perancis, Belgia), Uni Emirat Arab dan Tiongkok.
Permintaan meubel atau furniture pun yang meningkat selama pandemi membuat 300 karyawannya tetap bergairah bekerja. Supri yang juga Ketua DPP Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), periode 2020 – 2023, tidak pernah melupakan semua pihak termasuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
BNI memberikan Supri fasilitas pembiayaan berupa Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja dengan suku bunga yang kompetitif, serta memudahkan penggunaan fasilitas pendukung ekspor seperti Letter Of Credit (LC), simpanan valas, fasilitas Trade Finance, sehingga usaha dan ekspornya tetap moncer.
Pengelolaan keuangan Supri semakin mudah dengan beragam solusi digital seperti BNI Direct (Cash Management) dan BNI Mobile Banking. Para pegawai pun menerima manfaat dengan Consumer Product BNI seperti kartu kredit, BNI Griya (KPR), dan BNI Fleksi (kredit multiguna).
Begitu pun dengan Adi Dharma atau Adi, dengan CV RIBKAnya di Sentra Industri Mebel dan Kerajinan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Produk meubel dan furniture Adi diproduksi di area seluas 5.000 meter persegi.
Seluruh produknya berbahan dasar kayu jati itu dikirim ke AS, Taiwan, Jepang, serta China. Sukses Adi dengan usahanya ini menjadi tempat bergantung 200 karyawannya.
Dan Adi tidak lupa dengan BNI yang menemaninya di saat-saat sulit.“Saya kaget BNI proaktif mendekati pelaku usaha dan menawatkan solusi dari kesulitan – kesulitan yang dihadapi,” ujar Adi yang kini aktif di HIMKI dan pernah menjabat sebagai Ketua DPD HIMKI Soloraya.
Kabar bahagia dari Adi dan Supri itu pun menjadi motivasi tersendiri bagi BN. Ada dua strategi BNI untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada UKM, yaitu penyaluran langsung ke pelaku UKM atau penyaluran secara tidak langsung melalui kerja sama strategis dengan lembaga keuangan bank dan non bank.
"Langkah yang dilakukan perseroan diharapkan dapat terus mengoptimalkan peluang ekspor produk UKM, sehingga ekspor Indonesia dapat kembali pulih dan tumbuh," kata Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.
Menurut Iqbal, para pelaku UKM binaan perseroan akan memperoleh pembinaan, akses informasi, serta dukungan ekspor dan permodalan dari BNI, sehingga UKM dapat lebih produktif dan terus berkembang. Pengembangan diharapkan tidak hanya dalam skala usaha, tapi juga memiliki nilai tambah dan berorientasi ekspor.
Selain itu, BNI juga terus mendorong geliat UKM melalui dukungan digitalized loan process yang mampu memberdayakan UKM agar dapat naik kelas dan bernilai tambah. "Selaku BUMN, BNI berkomitmen penuh dalam mendukung program pemerintah khususnya sektor ekonomi, pemberdayaan UKM, digitalisasi dan ekspor ," ujarnya.
BNI juga konsisten menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta mendukung program-program stimulus bagi nasabah yang terdampak Covid-19 untuk merestrukturisasi kredit, melakukan pendampingan, digitalisasi solusi perbankan, digitalisasi proses kredit, dan inisiasi program-program terkait.
Ini sejalan dengan harapan Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo bahwa penguatan dunia usaha menjadi salah satu syarat mutlak pemulihan perekonomian Indonesia di 2021. Pemulihan para pengusaha yang berbasis ekspor menjadi salah satu lokomotif bersama dalam menstabilkan kembali perekonomian nasional.
Atas dasar inilah, BNI berkomitmen terus mendukung sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, agar terberdayakan hingga mampu menembus pasar global, meski di tengah pandemi.