TEMPO.CO, Jakarta - Jeff Bezos mundur dari perusahaan triliun dolarnya untuk mendedikasikan lebih banyak waktu menggapai misi ambisiusnya ke luar angkasa. Bezos memasuki persaingan antara para pengusaha yang berharap untuk mendorong batas masyarakat dan perdagangan di luar Bumi.
Dilansir Guardian, Senin, 22 Februari 2021, sebenarnya sudah terjadi revolusi sektor swasta di industri luar angkasa, seiring memudarnya antusiasme pemerintah AS untuk belanja besar-besaran.
Perusahaan komersial sekarang menyumbang sekitar 80 persen dari US$ 424 miliar industri luar angkasa global, menurut Profesor Loizos Heracleous dari Warwick Business School, yang telah banyak menulis tentang bisnis luar angkasa. Sebagian besar industri berfokus pada teknologi informasi, tetapi para ahli yakin upaya miliarder akan mengantarkan era baru, dengan dimulainya pariwisata luar angkasa, manufaktur, dan lainnya.
Salah satu pendiri Google, Larry Page, mendukung Planetary Resources, sebuah perusahaan rintisan yang berharap bisa menambang asteroid.
Latar belakang dari perlombaan antariksa miliarder dan NewSpace disebut diletakkan oleh Peter Diamandis, seorang pengusaha Amerika. Pada 1980-an, ia mendirikan perkumpulan mahasiswa luar angkasa nasional Amerika, Mahasiswa untuk Eksplorasi dan Pengembangan Luar Angkasa (SEDS).
Kemudian, Jeff Bezos menjadi presiden cabang SEDS. Perlombaan antariksa atau Space Race antar miliarder menunjukkan tujuan para mereka lebih dari sekadar memenuhi kontrak pemerintah, dengan penyesuaian zaman antariksa mereka sendiri, dalam memperluas kemampuan dan keunikan mereka sendiri.