TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa waktu terakhir, banjir menjadi salah satu bencana yang mendominasi di Tanah Air. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mencatat sepanjang 2020, Indonesia telah mengalami 2.900 kali bencana alam.
Basuki menyoroti bencana banjir telah melanda berbagai wilayah di Indonesia sejak awal tahun 2021 ini. Sejumlah banjir yang menimbulkan dampak kerusakan signifikan itu di antaranya adalah yang terjadi di Kabupaten Banyuasin, Kota Manado, Halmahera Utara, Kota Banjarmasin, dan Kota Semarang.
"Ini ternyata didominasi bencana hidrometeorologi, dengan bencana banjir sebanyak 1.065 kali," kata Basuki dalam pembukaan di Webinar Nasional Dewan Sumber Daya Air (SDA) bertajuk "Kenapa Banjir?”, yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Muhammad Zainal Fatah, pada Kamis, 18 Februari 2021.
Dalam pernyataannya yang ditayangkan di YouTube Kementerian PUPR itu, Basuki menyebutkan jumlah bencana banjir tersebut setara dengan 36 persen lebih dari total bencana yang terjadi. Akibatnya, 370 orang meninggal dunia dan 40 ribu unit rumah rusak. Termasuk, beberapa fasilitas publik di bidang pendidikan dan kesehatan.
Sementara sepanjang 2021 saja, sudah ada 200 kejadian banjir di berbagai daerah. Korban meninggal dunia mencapai 140 orang dan 750 orang lainnya luka-luka.
Informasi ini disampaikan Basuki beberapa saat sebelum banjir menerjang sejumlah titik di Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Dalam kejadian ini, beberapa ruas jalan lumpuh, termasuk jalan tol yang ikut terdampak. Tak hanya itu, listrik pun dipadamkan di sejumlah daerah yang tergenang banjir.